Network Address Translation digunakan untuk mengubah/convert
dari ip local ke IP global. Munculnya metode NAT ini karena adanya keterbatasan
IP public sehingga umumnya perkantoran atau sebuah perusahaan menggunakan IP
private/local. NAT terbagi menjadi dua yaitu static dan dynamic. Kali ini kita
akan coba setting NAT secara static.
Jaringan yang digunakan masih menggunakan jaringan
sebelumnya dengan ada penambahan 1 buah router (R5) dan LAN E,maka setting
terlebih dahulu penambahan tersebut. R5 kita anggap saja sebagai router terluar
dari LAN E yang terhubung ke ISP. LAN E merupakan sebuah perkantoran sedangkan
R1,R2,R3,R4 dan jaringan LAN yang ada di dalamnya kita anggap sebagai ISP.
Nantinya daerah interface fa1/0 pada R5 yang mengarah ke LAN
E akan dinyatakan sebagai inside nat, sedangkan interface fa0/0 dari R5 akan
menjadi outside nat.
Laptop 2:
PC7:
R5:
R3:
Konfigurasi NAT di R5:
langkah2 nya adalah sebagai berikut:
1. Tentukan ip nat source addressnya dengan command sebagai berikut:
R5(config)#ip nat inside source static 192.168.50.17 35.35.35.5
2. Tentukan interface yang menjadi area outside maupun inside
R5(config)#int fa0/0
R5(config-if)#ip nat outside
R5(config-if)#int fa1/0
R5(config-if)#ip nat inside
langkah2 nya adalah sebagai berikut:
1. Tentukan ip nat source addressnya dengan command sebagai berikut:
R5(config)#ip nat inside source static 192.168.50.17 35.35.35.5
2. Tentukan interface yang menjadi area outside maupun inside
R5(config)#int fa0/0
R5(config-if)#ip nat outside
R5(config-if)#int fa1/0
R5(config-if)#ip nat inside
Konfigurasi pada router R5:
Untuk
melihat hasil konfigurasi NAT ada dua
yaitu:
R5#sh ip nat statistic
atau R5#sh ip nat translation
R5#sh ip nat statistic
atau R5#sh ip nat translation
kemudian
lakukan ping dari PC3 ke Laptop 1, dan ping dari PC5 ke PC7, lalu lihat perubahan
pada translationnya:
0 komentar:
Posting Komentar