Slide Title 2

Morbi quis tellus eu turpis lacinia pharetra non eget lectus. Vestibulum ante ipsum primis in faucibus orci luctus et ultrices posuere cubilia Curae; Donec.

Slide Title 3

In ornare lacus sit amet est aliquet ac tincidunt tellus semper. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

Senin, 18 November 2013

Konfigurasi DHCP server [Latihan Packet Tracer Ep-1]

Jika kita memiliki sebuah jaringan ada dua cara dalam memberikan  IP host pada masing-masing computer yaitu dengan static ata u menyetting manual atau secara DHCP dimana IP akan diberikan random oleh DHCP server ke masing-masing host. Nah kali ini kita akan coba belajar penerapan DHCP server tersebut. Pertama buatlah jaringan sederhana seperti ini di packet tracer:

Kriteria IP secara umum sebagai berikut:


Lakukan konfigurasi pada Server1  sebagai berikut:


Keterangan: default gateway yang digaunakan adalah IP pada Interface R1 yan terhubung langsung dengan LAN A, disana terdapat settingan Start IP address maksudnya dari alokasi IP network yang ada kita bisa melakukan range IP terhadap host yang terkoneksi nantinya. Dalam hal ini kita coba setting hanya 20 komputerlah yang dapat masuk dalam jaringan yang ip awalnya 192.168.10.10 hingga 192.168.10.30 dan disini kita set max usernya sebesar 19 bukan 20 ya soalnya start IPnya 192.168.10.10.
Beri IP pada DHCP serever dan jangan lupa save sehingga terlihat perubahannya seperti pada gambar. Kemudian DHCP server ini bisa kita tmbahkan fungsi http sebagai berikut:



On kan fungsi Http dan https nya , maka jika computer akses ke 192.168.10.1 bisa menggunkan http maupun https. Agar mempermudah user mengingat website dengan nama yang mudah diingat bukan mengahafal IPnya adalah dengan menggunakan fungsi DNS sebagai berikut:

Jangan lupa ON-kan fungsi DNSnya  terlebih dahulu, lalu masukkan nama website terserah Anda dan pastikan address yang digunaka adalah IP dari server yang akan dikonversikan kedalam nama server yang telah kita set dan klik save. Terakhir jangan lupa kita set fastethernetnya sebagai berikut:

Jangan lupa untuk menyeting default gatewaynya juga:


Kemudian Server DHCP pun telah selesai kita configure . Sekarang cobalah pada masing2 PC setting sebagi DHCP untuk request IP dari server1. Bisa dilihat pada gambar di bawah kita mendapatkan IP : 192.168.10.2 pada PC1 , jika kita kembali pada konfigurasi awal kita set range IP dari 192.168.10.10, nah karena keterbatasan simulasi ini kita bisa daptkan IP yang bukan pada range yang kita setting. Dalam kenyataaannya kita akan mendapatkna IP sesuai yang di setting . Jadi tidak perlu khawatir konfigurasi kita kali ini dikatakan tidak tepat. Sekali lagi hanya keterbatasan software saja.


coba juga fungsi HTTP yang dikombinasikan dengan DNS , dengan cara mengetik website pada browser PC1 dan hasilnya sebagai berikut:


Satu hal yang penting diperhatikan adalah jika kita menggunakan DHCP server maka setiap computer harus mengikuti rule dengan setting DHCP . Jika ada satu computer yag melakukan setting static maka akan kemungkinan akan terjadi IP conflict.

Materi selanjutnya klik disini

0 komentar:

Posting Komentar