Slide Title 2

Morbi quis tellus eu turpis lacinia pharetra non eget lectus. Vestibulum ante ipsum primis in faucibus orci luctus et ultrices posuere cubilia Curae; Donec.

Slide Title 3

In ornare lacus sit amet est aliquet ac tincidunt tellus semper. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

Jumat, 04 April 2014

Prepaid Roaming Camel Originating

Ketika pelanggan sedang roaming di negara lain, maka fungsi Camel akan digunakan sebagai protokol yang mampu membuat operator dari home network  pelanggan melakukan monitoring dan mengontrol setiap panggilan yang dilakukan oleh pelanggan tersebut. Dalam hal ini Camel dapat menyediakan layanan untuk nomor prepaid yang sedang roaming dan juga panggilan untuk special nomor seperti aktivasi voice mail.

Lalu bagaimanakah proses yang terjadi ketika kita sebagai pelanggan indonesia  mengalamiroaming di negara lain. Berikut flow proses secara umum yang dapat kita lihat. Sebagai cntoh Pelanggan prepaid Indonesia berangkat ke negara singapura dan melakukan event nelpon ke pelanggan yang berada di Indonesia.


1. Ketika pelanggan Indonesia telah berada di negara Singapura(Visitor-PLMN), network dari V-PLMN akan mendeteksi adanya nomor prepaid pelanggan tersebut. Hal ini umumnya disebut dengan Location update dimana operasi MAP dari Loc –up  ini telah establish di Map v3. Kemudian layanan O-CSI dan GT pada SCP CAMEL dikirimkan dari HLR ke VLR.

2. Sesampainya di Singapura pelanggan tersebut (dengan CLI dari MSISDN) melakukan call ke nomor tujuan (CdPN) yang berada di Indonesia

3.  Kemudian Visitor MSC ( MSCnya operator Malaysia) melakukan trigger  CAMEL IDP ke arah SCP sehingga pada SCP khususnya pada RAP servicenya terdapat parameter pelanggan tersebut diantaranya:
-service key= <unique value>
- Called Party= < CdPN>
- CLI = <MSISDN>
- OGT Yang terdapat pada TCAP header

4. SCP kemudian menyimpan call context untuk kebutuhan recovery dan meng-assign sebuah nomer referensi pelanggan yang disebut juga dengan TSAN denga kapasitas 164 nomor.

5.  RAP respond terhadap CAMEL IDP di kirimkan ke V-MSC berupa CAMEL CONNECT operation  yang hanya berisi parameter: CdPN=<TSAN>

6. V-MSC akan me-route panggilan tersebut ke arah Gateway MSC operator Indonesia. Sering sekali CLI dan OCdPN yang ada pada message yang dikirimkan dari V-MSC ke G-MSC indonesia hilang  pada saat route dilakukan

7. Lalu MSC melakukan trigger CAP IDP berdasarkan CdPN atau TSAN tersebut. Range TSN akan mengidentifikasi SCP yang mana yang akan dtrigger. INAP IDP akan berisi parameter sebagai berikut:
- Service key=<unique value>
- CdPN =<TSAN>

8. SCP revover Call Context dan mengalohkan call daari Internal CAP IDP ke ACS.

9. Kemudian ACS akan meload CSS Service Library dan Call Plan berdasarkan IDP tersebut.

10. Kemudian SCP melalui CCSnya akan melakukan reservation request ke BE untuk keperluan rating dengan mengirimkan parameter  OGT dan CdPN. Kemudian BE akan memberikan resevasi pulsa dan merespond kembali Reservation Request tersebut sebagai identifikasi telah selesai dilakukan.

11. SCP lalu mengirimkan CAP CONNECT dengan menggunkan Call Context yang disimpan sebelumnya yang berisi parameter: CdPN=<CdPN> dan CLI=<MSISDN>. Request BSCM akan dikirimkan juga dan terbentuk pula physical path antara dua nomor tersebut sehingga sudah bisa salin berkomunikasi.

12. Ketika call telah berakhir baik pemberhentian yang dilakukan pelanggan itu sendiri maupun akibat pulsa yang habis disaat menelepon, SCP akan melakukan debit terhadap BE account dan sisa pulsa jika ada ajkan dibatalkan untuk di reserve.

Selasa, 01 April 2014

Post Call Notification

Nomor pelanggan di Indonesia umumnya dibedakan atas dua yaitu prepaid dan postpaid. Prepaid merupakan nomor yang dapat digunakan ketika kita melakukan pengisian pulsa terlebih dahulu, sedang kan untuk nomor postpaid biaya dikenakan pada waktu tertentu sesuai akumulasi dari penggunaan kita dalam waktu tertentu.

Post call Notification merupakan salah satu fitur berupa informasi tenatang panggilan telepon yang dikirimkan dalam pesan sesaat kita melakukan pemutusan panggilan. Jadi setelah nomor pemanggil selesai melakukan panggilan maka operator akan memberikan informasi dalam bentuk message misalnya yang berisi informasi lama panggilan, sisa pulsa , masa aktif dan lainnya. Dan perlu diingat fitur ini hanya bisa dilakukan untuk nomor prepaid karena informasi yang terkait yang dibutuhkan secara real time hanya terdapat pada nomor prepaid saja.   

Kali ini saya ingin coba menjelaskan proses panggilan telepon dari tahap awal hingga munculnya post call notification:


Gambar diatas merupakan flow proses secara umum dengan penjelasan sebagai berikut:

1. Seorang pelanggan prepaid Indonesia yang terdaftar di Home PLMN dengan MSISDN: 081257499xxx yang kemudian disebut sebagai CLI (Calling Party Number) melakukan panggilan ke seseorang yang berada di Indonesia jua dengan MSISDN 081389000xxx atau bisa juga nomor tersebut sebagai OCdPN(Originating Called Party Number).

2. Kemudian secara standard laporan HLR O-OSSS  dihasilkan dalam bentuk operasi INAP IDP yang ditrigger dari MSC ke SCP dengan menggunakan parameter-parameter sebagai berikut:
- Service key=<unique value>
-CLI =<MSISDN>
-CdPN=<SAN>
-OCdPN=<called>

Note: O-OSSS (Originating OSSS flag) merupakan sebuah flag yang menandakan adanya panggilan pada OSSS

3. Pada penerima IDP , ACS akan me-load CSS Service Library dan Call Plan yang sesuai dengan parameter didalam IDP

Note: SCP( Service Contol Point) merupakan perangkat IN(intelligent Network) yang berfungsi menghandle layanan voice. ACS merupakan salah satu aplikasi service pada SCP untuk melakukan load , sedangkan CCS merupakan aplikasi pada SCP khusus untuk nomor prepaid .

4. SCP mengirimkan Reservation Request ke BE dengan cara mengirimkan CLI dan nomor tujuan  tersebut yang bertujuan untuk keperluaan rating ( pentarifan).  Sebuah Panggilan akan dikenakan tarif dengan memperhatikan CLI-DN, Product Type, Time of Day, Day of Week dan special promo jika ada. Kemudian ketika BE telah berhasil melakukan Reservasi terebut maka BE akan memberikan informasi ke SCP kembali.

5. SCP mengirmkan operasi INAP CONTINUE. Request BCSM dikirmkan dengan membawa informasi dari nilai durasi panggilan secara teori disesuaikan dengan avalaible balance( Pulsa yang tersedia).

6a. Nomor Tujuan menjawab panggilan dan terbentuklah Jalur physical untuk voice dari Nomor pemanggil langsung ke nomor tujuan dan kemudian kedua nomor bisa saling berkomunikasi. Jika Nomor pemanggil akan kehabisan pulsa saat panggilan sedang berlangsung maka SCP akan memberikan warning tone sebelum pemutusan sambungan secara total dilakukan oleh SCP.

6b. Jika Nomor Panggilan melakukan called ke spesifik nomor IVR(Interactive Voice Response) Service sebagai contoh melakukan isi ulang kartu , maka SCP akan memberikan respond ke SRF dengan operasi INAP PA(Play Announcement)  dan/atau PACUI(Prompt and Collect) ke beberapa alamat SRF (Specialised Resource Function)berdasarkan operasi INAP CONTINUE tentuya.

7. Ketka panggilan telah berakhir baik pemutusan yang dilakukan dari kedua nomor tersebut maupun pemutusan paksa dari SCP akibat pulsa pemanggil telah habis,maka SCP melakukan debit terhadap BE account dan sisa pulsa akan dihilangkan reservasinya.

8. Pada akhir panggilan , sebuah Post Call Notification dikirimkan ke nomor pemanggil melalui SMSc  IP Interface yang berisi informasi lama panggilan, sisa pulsa,dan  masa aktif. Kini SCP memiliki fitur dalam menyimpan teks contentnya sehingga hanya perlu pemetaan PPID dari sisi ES (perangkat billing/amdocs) terhadap kontent message yang akan dikirimkan ke pelanggan via SMSc. PPID tersebut berisi informasi berupa lama panggilan, sisa pulsa , pulsa yang terpakai dan masa aktif.