Operator telekomunikasi kini
cenderung hanya bertindak sebagai “dumb pipe”, dalam artian hanya menyediakan
jalur atau pipa transmisi untuk penyedia berbagai jenis layanan internet yang
kini sudah masuk ke ranah mobile seperti yahoo, google, whatsup, line,
facebook,dsb. Jika operator tertentu tidak memberikan jalur terhadap layanan
kepada pelanggannya, maka akan besar kemungkinan pelanggan tersebut akan
beralih terhadap operator lain, namun di lain sisi ,bagi provider penyedia
layanan tentunya sangat diuntungkan dengan modal demand saja dari pelanggan yang ingin mengakses
layanannya , content provider tersebut dapat meraih revenue yang mungkin
tergolon tinggi.
Dalam meraih revenue dan
mencoba keluar dari zona dumb pipe , Operator telekomunikasi kini mulai
bertransformasi menjadi smart pipe dan PCRF adalah salah satu solusinya.
PCRF merupakan singkatan dari
Policy and Charging Rules Function ,
yang akan memebrikan kemampuan dalam management pelanggan sebagi contoh dalam
hal membuat differensiasi, prioritas, management bit rate, dsb. Dari kemampuan
PCRF tersebut , maka operator telekomunikasi akan mampu menciptakan
berbagai jenis produk dengan melakukan
pengaturan terhadap jalur transmisi pelanggan ketika akan mengakses layanan
yang mereka inginkan.
Keterangan:
Gambar diatas merupakan salah
satu jenis proses SAPC yang terintegrasi dengan arsitektur operator dengan
fungsi mengontrol Dynamic QoS
1. Data subscriber (profiling
subscriber termasuk QoS) yang ada pada HLR di masukkan pada SGSN dengan skema
GPRS attach.
2. Ketika user megaktifkan PDP context request maka user akan mengirimkan QoS Request ke arah SGSN
3. SGSN kemudian meneruskan PDP context request tersebut ke arah GGSN terlebih dahulu
4. Lalu GGSN akan melakukan negosisasi terhadap SAPC untuk menentukan nilai QoS yang akan diberikan kepada pelanggan
5. Hasil negosiasi antara SAPC dengan GGSN akan di informasikan kembali kepada SGSN yang dinyatakan dalam pengirman PDP context response
6. SGSN kemudian melakukan evaluasi kembali terhadap hasil Qos yang diterima dari hasil PCRF dan GGSN . Jika hasil nilai QoS yang akan diberikan tidak melebihi kapasitas dari QoS SGSN maka hasil negosiasi yang akan diberikan, namun jika terjadi sebaliknya, maka tetap QoS pada SGSN yang tetap akan dipakai .
2. Ketika user megaktifkan PDP context request maka user akan mengirimkan QoS Request ke arah SGSN
3. SGSN kemudian meneruskan PDP context request tersebut ke arah GGSN terlebih dahulu
4. Lalu GGSN akan melakukan negosisasi terhadap SAPC untuk menentukan nilai QoS yang akan diberikan kepada pelanggan
5. Hasil negosiasi antara SAPC dengan GGSN akan di informasikan kembali kepada SGSN yang dinyatakan dalam pengirman PDP context response
6. SGSN kemudian melakukan evaluasi kembali terhadap hasil Qos yang diterima dari hasil PCRF dan GGSN . Jika hasil nilai QoS yang akan diberikan tidak melebihi kapasitas dari QoS SGSN maka hasil negosiasi yang akan diberikan, namun jika terjadi sebaliknya, maka tetap QoS pada SGSN yang tetap akan dipakai .
Kemudian apapun hasilnya SGSN
akan merequest RAB yang baru dengan menggunakan RAB Assignment Request
termasuk didalamnya nilai QoS yang akan diberikankepada pelanggan
melalui RNC
7.RNC kemudian memetakan infromasi QoS dari SGSN kedalam internal profil QoS RAN
8. Ketika hasil pemetaan telah selesai, maka RAN akan menginformasikannya dalam bentuk RAB Assignment Response ke arah SGSN
9. SGSN lalu mengaktifkan PDP context accept
10. PDP context akhirnya dibentuk dan dibuat sesuai hasil QoS tersebut.
7.RNC kemudian memetakan infromasi QoS dari SGSN kedalam internal profil QoS RAN
8. Ketika hasil pemetaan telah selesai, maka RAN akan menginformasikannya dalam bentuk RAB Assignment Response ke arah SGSN
9. SGSN lalu mengaktifkan PDP context accept
10. PDP context akhirnya dibentuk dan dibuat sesuai hasil QoS tersebut.
Beberapa aplikasi PCRF/SAPC
dalam mengontrol QoS pelanggan diantaranya sebagai berikut:
1. Usage atau penggunaan layanan pelanggan bisa dibedakan berdasarkan volume ataupun waktu , dan bisa diatur terkait periode akumulasi penggunaaannya beserta hasil reporting data yang cukup baik
1. Usage atau penggunaan layanan pelanggan bisa dibedakan berdasarkan volume ataupun waktu , dan bisa diatur terkait periode akumulasi penggunaaannya beserta hasil reporting data yang cukup baik
2. Pengaturan terhadap bandwith pelanggan.
3. Melakukan proritas pelanggan dalam mendapatkan akses radio
4. Bisa pula dilakukan jalur yang dedicated terhadap pelanggan dengan nilai guaranted bit rate yang berbeda-beda pula.
5. Bisa digunakan untuk parental control dalam hal akses terhadap content layanan
3. Melakukan proritas pelanggan dalam mendapatkan akses radio
4. Bisa pula dilakukan jalur yang dedicated terhadap pelanggan dengan nilai guaranted bit rate yang berbeda-beda pula.
5. Bisa digunakan untuk parental control dalam hal akses terhadap content layanan
0 komentar:
Posting Komentar