VSAT( Very Small Aperture
Terminal) merupakan suatu perangkat terminal yang memiliki diameter kecil sekitar 0,5-3,5 meter. Penerapan VSAT bisa
kita lihat secara kasat mata di mesin-mesin ATM dimana menggunakan terminal
kecil yang langsung terhubung dengan Satelit luar angkasa. Satelit tersebut
dapat berfungsi sebagai repeater dimana sinyal lemah yang diterima satelit akan
diberi penguatan dan dikembalikan ke stasiun penerima. Penggunaan komunikasi
satelit juga digunakan untuk menjangkau daearah yang minim perangkat
telekomunikasi maupun memiliki daerah
geografis yang sulit dijangkau.
Satelit Palapa C merupakan
salah satu jenis satelit yang digunakan di Indonesia, diamana memiliki cakupan
Asean Beam, Asia Beam, Ku-Band beam yang bisa silihat pada gambar dibawah.
Regulasi terkait orbit dan
frekuensi satelit, secara nternasional dilakukan oleh ITU-R. Dikarenakan setiap
negara memiliki hak untuk mengklaim wilayah udara(space)diatasnya, maka harus
dilakukan koordinasi terkait orbit dan frekuensi agar tidak terjadi overlapping
dan interferensi. Secara Service kita mengenal 3 tipe layanan satelit yaitu:
1. FSS (Fixed Satellite
Services), sebagai contoh digunakan untuk komunikasi antar satelit dengan
menggunakan band :
C-band(Up: 5.85-7.075GHz dan Dwn: 3.4-4.2 GHz), X-band(Up: 7.90-8.40 GHz dan Dwn: 7.25-7.75 GHz), Ku-band(Up: 13.75-14.8 GHz dan Dwn: 10.7-11.7 GHz) atau Ka-band(Up: 28.0-30.0 GHz dan Dwn: 17.7-19.7 GHz).
C-band(Up: 5.85-7.075GHz dan Dwn: 3.4-4.2 GHz), X-band(Up: 7.90-8.40 GHz dan Dwn: 7.25-7.75 GHz), Ku-band(Up: 13.75-14.8 GHz dan Dwn: 10.7-11.7 GHz) atau Ka-band(Up: 28.0-30.0 GHz dan Dwn: 17.7-19.7 GHz).
2.BSS (Broadcasting Satellite Services) , sebagai contoh digunakan untuk komunikasi transmisi direct dari satelit ke stasiun broadcast local TV program misalnya( DIstribusi Point to Multipoint) dengan menggunakan band:
S-band(Up: 2.65-2.69 GHz dan Dwn: 2.5-2.54 GHz), Ku-band(Up: 17.7-18.2 GHz dan Dwn: 11.2-12.2 GHz), Ka-band(Up: 24.75-25.25 GHz dan Dwn: 21.4-22.0 GHz)
3. MSS(Mobile Satellite
Services), sebagai contoh digunakan untuk komunikasi dari satelit ke pengguna
mobile station dengan menggunakan band:
L-ban(Up: 1.626 -1.66 GHz dan Dwn: 1.525 -1.56 GHz), L/S-band(Up: 1.61- 1.626 GHz dan Dwn: 2.483-2.5 GHz), S-band (Up: 2.67-2.69 GHz dan Dwn: 2.5-2.52 GHz)
L-ban(Up: 1.626 -1.66 GHz dan Dwn: 1.525 -1.56 GHz), L/S-band(Up: 1.61- 1.626 GHz dan Dwn: 2.483-2.5 GHz), S-band (Up: 2.67-2.69 GHz dan Dwn: 2.5-2.52 GHz)
Jika dilihat dari segi tenik
Multiplexing FDMA yang digunakan satelit
Palapa adalah SCPC (Single Channel Per Carrier). SCPSC tersebut dapat debedakan
menjadi dua terminologi yaitu:
1. SCPC/PAMA
Sinyal yang secara terus menerus baik yang dipakai maupun tidak akan selalu menempati transponder satelit yang telah ditentukan dan tidak diperluakan sebuah master control
Sinyal yang secara terus menerus baik yang dipakai maupun tidak akan selalu menempati transponder satelit yang telah ditentukan dan tidak diperluakan sebuah master control
2.SCPC/DAMA
sinyal hanya akan muncul jika transponder satelit digunakan dan dalam hal ini dibutuhkan master control.
sinyal hanya akan muncul jika transponder satelit digunakan dan dalam hal ini dibutuhkan master control.
VSAT PLUS II merupakan salah
satu jenis stasiun bumi yang menggunakan burst (aliran data yang ditransmisikan
secara bersama-sama dari stasiun bumi) dengan adanya skema pengaturan yang
disebut dengan frame. Salah satu kelebihan VSAT Plus II adalah kemampuannya
dalam mendukung frekuensi hopping dalam bandwith 36 MHz menjadi 32 carrier. Secara detail frame dapat dilihat pada gambar dibawah:
Terminal VSAT Plus II di
frame terakhir dalam superframe digunakan sebagai sinyal loopback test yang
berfungsi untuk mendeteksi terminal yan sedang dalam keadaan standby.
Secara umum perangkat VSAT
plus II memiliki 3 perangkat utama yaitu: TDMA modem, Voice card, Data card
yang dapat dilihat pada ambar dibawah ini:
Beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam VSAT yang sering terjadi dilapangan diantaranya:
- Jika berada di tempatyang luas lebih baik menggunakan antena minimal berdiameter 3,2 meter dengan Radio Frekunsi sebesar 5 watt
-Gunakan kabel koaxial yang memiliki rugi-rugi rendah
- Kabel Koaxial Interfacility Link lebih baik dipakai sesuai dengan kebutuhan
- Lakukan pengecekan terhadap konektor, untuk mengindari rugi-rugi akibat sambungan yang tidak baik
- Baiknya ada musim hujan dlakukan pemeriksaan terhadap feedhom antena yang mungikin terendam air hujan sehingga menyebabkan koneksi terputus.
wagalaseehh mantab gan
BalasHapussolder infrared
Bang mau tanya kalo telpon sbm tidak ada nada sama sekali padahal voice card normal kendalanya dimana lagi ya bang???
BalasHapus