Slide Title 2

Morbi quis tellus eu turpis lacinia pharetra non eget lectus. Vestibulum ante ipsum primis in faucibus orci luctus et ultrices posuere cubilia Curae; Donec.

Slide Title 3

In ornare lacus sit amet est aliquet ac tincidunt tellus semper. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

Jumat, 28 Februari 2014

Konsep Pentarifan Operator Telekomunikasi

Initial Recharge (IR) merupakan tahapan awal yang kita lakukan ketika pertama kali ingin mengaktifkan nomer dari kartu operator tertentu , dimana prosesnya umumnya melalui menginput data-data kita seperti nama, no KTP , tanggal lahir dan sebagainya. Nomer tersebut akan terdaftar di HLR dan VLR dimana kita berada (HLR).

Pada saat ini nomer-nomer yang di jual di counter-counter pulsa misalnya, kini sudah mulai di manage sebaik mungkin dalam artian nomer-nomer tersebut memiliki kategori POC atau wilayah area tertentu.
Jadi dalam penyebarannya , nomer –nomer tersebut telah diklasifikasikan hanya boleh dijual di POC /wilayah area masing-masing. Misal sekumpulan nomer A hanya akan dijual di area Jakarta, sedangkan sekumpulan nomer B hanya akan dijual di daerah Bandung. Maka Retail outlet yang ada di jakarta tidak akan boleh menjual kartu yang POCnya Bandung, agar terjadi kompetisi yang sehat dalam penjualan kartu sesama retail outlet. Aturan ini umumnya di manage oleh bidang channel di perusahaan operator tertentu.


Secara tariff  yang akan dikenakan pada pelanggan pun mungkin akan berbeda misalkan di kota jakarta yang padat penduduknya umumnya akan dikenakan biaya telepon yang lebih mahal permenitnya dbandingkan nomer yang ada di POC yang sedikit penduduknya. Jadi sekarang ,operator terkadang menyesuaikan tariff sesuai dengan daerahnya untuk promo-promo tertentu misalnya, walaupun terkadang metode tariff general masih tetap dilakukan.


Berikut Ada 2 jenis tariff yang kemudian berlaku pada pelanggan  jika dia telah mengaktifkan nomernya tersebut yaitu:
1. HOME POC



Pelanggan akan selalu dikenakan tariff di daerah mana ia berasal. Misalkan pelanggan melakukan IR(initial Recharge) di Jakarta , maka ketika pelanggan tersebut pergi ke bandung dan melakukan voice call maka tariff yang berlaku padanya adalah tariff Jakarta : Rp X/menit

2.Physical POC


Pelanggan akan dikenakan tariff sesuai keberadaanya. Contohnya , pelanggan tertentu melakukan IR di jakarta, kemudian pelanggan tersebut  pergi berjalan ke Bandung maka pada saat  melakukan voice call misalnya , pelanggan tersebut akan dikenakan tariff Bandung, dan ketika sedang berada di Purwokerto maka tariff yang berlaku adalah tariff Purwokerto. Apabila ketiga wilayah tersebut termasuk dalam satu POC yang sama, maka tariffnya akan seragam. Namun apabila ketiga daerah tersebut berbeda POC maka tariffnya akan berbeda-beda dengan catatan ketiga jenis POC tersebut punya nilai tariff yang berbeda pula.

Mari kita coba mengenal prioritas rating yang umumnya terdapat pada operator telekomunikasi:


1. Additional Offer(AO)
AO dalam kesehariannya kita kenal sebagai paket, dimana ketika kita membeli sebuah paket tetentu dan telah berlaku pada pelanggan, maka tariff yang dikenakan akan sesuai dengan tariff paket tersebut
2. Price Plan
Bisa dikatakan price plan merupakan tariff yang dikenakan pada pelanggan yang bersifat dasar, dalam artian ketika pelanggan membeli sebuah kartu perdana  lalu mengaktifkannya, maka pada kartu tersebut tertanam tariff dasar yang berlaku padanya.
3. Market Level
Sebuah mekanisme rating yang memiliki kekhususan misalkan untuk mengenakan tariff pelanggan yang membeli campaign tertentu , atau market level ini bisa diset sebagai alternatif tariff yang berlaku ketika sistem pentarifan pada pelanggan mengalami kegagalan dikarenakan sistem billing eror.

Dari ketiga jenis rating tersebut, AO lah yang memiiki prioritas paling tinggi. Ketika pelanggan punya paket tertentu maka tariffnya adalah sesuai dengan paket tersebut . Jika pelanggan punya lebih dari satu paket, maka ada juga prioritas diantara AO, jadi akan ditentukan AO mana yang akan di consume pelanggan saat dia melakukan Voice, sms, serta koneksi data. Kemudian apabila paketnya telah habis maka pelanggan dikenakan tariff price plan, dan in case ada error pada sisitem pentarifan maka pelanggan tersebut dikategaorikan menggunakan market level yang umumnya memiliki tariff flat dengan harga tariff yang tentunya lebih murah dibandingkan dengan tariff price plan.

1 komentar: