Slide Title 2

Morbi quis tellus eu turpis lacinia pharetra non eget lectus. Vestibulum ante ipsum primis in faucibus orci luctus et ultrices posuere cubilia Curae; Donec.

Slide Title 3

In ornare lacus sit amet est aliquet ac tincidunt tellus semper. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

Jumat, 21 Februari 2014

GPRS Roaming International (Introduction)


Ketika kita keluar negeri misalnya dari Indonesia pergi ke suatu negara lain, dan Handphone kita masih bisa digunakan untuk koneksi, maka kita bisa dikatakan telah mengalami roaming. Semua layanan baik itu voice ,sms, dan data servis akan dihandle oleh Network Negara tujuan kita, sedangkan network Indonesia tidak bisa beroperasi lagi . Kali ini kita akan membahas sedikit bagaimana fenomena roaming ini bisa terjadi dan saya ambil contoh khusus roaming GPRS. Berikut terdapat dua jenis scenario umum dari GPRS roaming:

1. HGGSN Roaming


Dengan bantuan gambar diatas saya akan coba deskripsikan terjadinya HGGSN roaming. Seorang pelanggan telah mengalami roaming ketika berpindah dari Negara asal (HPLMN) menuju kota tujuan (VPLMN). HPLMN merupakan Home PLMN , berupa jaringan asal kita, sedangkan VPLMN berupa Visit PLMN , berrupa jaringan yang ada pada Negara tujuan. Ketika pelanggan telah berada pada Negara tujuan (VPLMN) maka data pelanggan akan langsung di daftarkan di SGSN HPLMN, kemudian dilakukan proses PDP context ke arah GGSN Negara asalnya (HPLMN) dan peistiwa inilah yang disebut dengan HGGSN roaming. Pada kondisi ini terjadi yang namanya sebuah signaling exchange (men-switch sinyal) melalui interface Gp.
Muncul pertanyaan Apa itu PDP context? Coba perhatikan proses flow dari system GPRS pada gambar dibawah  agar anda lebih memahaminya


PDP context merupakan basic proses yang dilakukan agar pelanggan mampu melakukan akses data. Dalam hal ini pelanggan akan mendapatkan sebuah alamat IP sehingga nantinya MS (hanphone pelanggan) dan GGSN bisa saling interkoneksi. Pada awalnya MS akan memberitahu SGSN tentang permintaan hubungan PDP (PDP Context Request). Pada tahap ini ada dua kemungkinan yang terjadi, apakah request tersebut akan mengirimkan parameter PDP address  yang berisi alamat IP, atau mengirimkan parameter PDP address yang kosong. Hal ini tergantung pada HPLMN, apakah menggunakan system PDP statis atau dinamis. Jika system PDP statis , maka pelanggan hanya akan punya alamat IP yang tetap dijaringan manapun berada, sedangkan PDP dinamis, alamat IP akan selalu baru ketika MS melakukan hubungan ke jaringan. Nah , apabila PDP statis maka akan dikirimkan parameter PDP address yang berisi alamat IP, sedangkan untuk skema PDP dinamis akan dikirimkan parameter PDP address yang  dibiarkan kosong.
Selanjutnya sebagai keamanan dari system GSM akan dilkukan seperti melakukan autentikasi terhadap data pelanggan. Jika hasil autentikasi menyatakan pelanggan tersebut boleh melakukan akses, maka SGSN akan mengirimkan Create PDP context Request ke sisi GGSN. Request ini akan menjadi data PDP baru bagi table GGSN, dan akan dilakukan konfirmasi kembali ke SGSN dengan pesan create PDP Context response. Lalu SGSN akan mengupdate tabelnya teahadap adanya hubungan PDP baru. Selanjutnya SGSN melakukan konfirmasi kepada MS yang mengidentifikasikan bahwa aktivasi telah selesai dilakukan (Acticvate PDP context Accept).

2. VGSSN Roaming


Dengan bantuan gambar diatas saya akan coba deskripsikan terjadinya VGGSN roaming. Seorang pelanggan telah mengalami roaming ketika berpindah dari Negara asal (HPLMN) menuju kota tujuan (VPLMN). Lalu apa bedanya dengan scenario sebelumnya. Jika sebelumnya proses registrasi data pelanggan terjadi pada SGSN VPLMN dan aktivasi PDP context berada pada sisi home network yaitu HGGSN. Kali ini proses PDP context tersebut dilakukan di  sisi visitor network yaitu VGGSN.

0 komentar:

Posting Komentar