Slide Title 2

Morbi quis tellus eu turpis lacinia pharetra non eget lectus. Vestibulum ante ipsum primis in faucibus orci luctus et ultrices posuere cubilia Curae; Donec.

Slide Title 3

In ornare lacus sit amet est aliquet ac tincidunt tellus semper. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

Minggu, 01 September 2013

Spreading Process


Setiap user akan menerima hasil spreading semua sinyal user, tetapi untuk satu buah user hanya akan mendespread satu buah sinyal dari sekian banyak sinya yang diterimanya tergantung kode yang dimiliki user tesebut. Jika kode tersebut terdeteksi di salah satu sinyal yang dia peroleh, maka hanya sinyal itulah yang akan di despread. 
 

Ada parameter yang menunjukkan sinyal yang kita peroleh bagus atau tidak yang biasa disebut Power Gain ( PG) . Semakin tinggi nilai PG maka sinyal itu semakin bagus . dengan kata lain kemampuan dalam membedakan sinyal yang di despread dengan interferensi semakin tinggi. Secara matematis sebagai berikut:
PG= Wc/Rb
Keterangan:
PG= Power Gain
Wc= Chip Rate
Rb= bitrate
Ketika chiprate menurun, maka power gain akan menurun pula, artinya jika kita mengirimkan data dengan bitrate yang tinggi maka akan menyebabkan error data yang tinggi pula. Jadi bagaimana kita melakukan transmisi dengan rate yang tinggi tapi bisa mencegah error yang besar? Perlu di ingat bahwa nilai Wc umumnya 3.84 Mcps dan ini tetap dipertahankan atau nilainya di buat fix, hanya Rb yang berubah-ubah. Jadi caranya adalah dengan meningkatkan daya si user dengan skema untuk user yang jaraknya dekat dengan node B mendapatkan bitrate yang tinggi.
Dalam sistem transceiver ( transmitter and receiver) umumnya ada blok2 yang ditambahkan yang berfungsi memperbaiki sinyal sehingga informasi sampai ke penerima dengan error yang minim. Diantaranya:
1. Channel coding .
Ketika informasi masuk ke blok channel coding, jumlah bitnya akan bertambah karena umumnya di lakukan redundant bit yang berfungsi untuk proteksi dan koreksi. Channel coding  bias di lambangkan dengan kode rate  sebagai contoh 1/3, atau ½ dsb. Untuk notasi ½ , artinya adalah yang masuk 1 yang keluar adalah 2. Hal ini mennunjukkan hasil proses channel coding menghasilkan redundant. KIra2 diantara ½ dan 1/3 yang manakah lebih bagus? Hal ini tergantung dengan kondisinya. Jika kita mementingkan kualitas maka 1/3 yang lebih baik, jika kita ingin mementingkan kecepatan ½ lah yang lebih baik
Channel coding yang digunakan pada WCDMA(3G) adalah Turbo code untuk data dan konvolutional untuk voice
2. Interleaving
interleaving merupakan proses mengacak urutan. Fungsinya adalah meminimalisir burst error ( error yang berurutan pada satu deretan bit-bit informasi). Jadi jika kita mengacak bit2 informasi tersebut ketika terjadi burst error, maka proses de interleaving akan mengambalikan urutan bit dan yang error tidak akan berurutan melainkan ngacak, sehingga isi informasinya masih bisa dilakukan prediksi atau skema di kira2.
3. Modulasi
Modulasi merupakan proses menumpangkan sinyal informasi ke sinyal carrier.contoh modulasi:
Analog= AM, FM, up dan down converter
Digital = BPSK, QPSK, mapper, dsb.
Modulasi yang dgunakan pada 3G( UMTS)= BPSK, QPSK
Modulasi yang dgunakan pada  HSDPA     = 16 QAM
Modulasi yang dgunakan pada HSPA+       = 64 QAM
Modulasi yang dgunakan pada LTE            = 64 QAM
Jika dilihat HSPA+ dan LTE sama-sama memiliki sistem modulasi 64 QAM, tetapi bitrate atau kecepatan datanya berbeda? Hal ini disebabkan karena bandwidth, code rate dan multiple accessnya berbeda.
 

0 komentar:

Posting Komentar