Initial Recharge (IR)
merupakan tahapan awal yang kita lakukan ketika pertama kali ingin mengaktifkan
nomer dari kartu operator tertentu , dimana prosesnya umumnya melalui menginput
data-data kita seperti nama, no KTP , tanggal lahir dan sebagainya. Nomer
tersebut akan terdaftar di HLR dan VLR dimana kita berada (HLR).
Pada saat ini nomer-nomer
yang di jual di counter-counter pulsa misalnya, kini sudah mulai di manage sebaik
mungkin dalam artian nomer-nomer tersebut memiliki kategori POC atau wilayah
area tertentu.
Jadi dalam penyebarannya , nomer –nomer tersebut telah diklasifikasikan hanya boleh dijual di POC /wilayah area masing-masing. Misal sekumpulan nomer A hanya akan dijual di area Jakarta, sedangkan sekumpulan nomer B hanya akan dijual di daerah Bandung. Maka Retail outlet yang ada di jakarta tidak akan boleh menjual kartu yang POCnya Bandung, agar terjadi kompetisi yang sehat dalam penjualan kartu sesama retail outlet. Aturan ini umumnya di manage oleh bidang channel di perusahaan operator tertentu.
Jadi dalam penyebarannya , nomer –nomer tersebut telah diklasifikasikan hanya boleh dijual di POC /wilayah area masing-masing. Misal sekumpulan nomer A hanya akan dijual di area Jakarta, sedangkan sekumpulan nomer B hanya akan dijual di daerah Bandung. Maka Retail outlet yang ada di jakarta tidak akan boleh menjual kartu yang POCnya Bandung, agar terjadi kompetisi yang sehat dalam penjualan kartu sesama retail outlet. Aturan ini umumnya di manage oleh bidang channel di perusahaan operator tertentu.
Secara tariff yang akan dikenakan pada pelanggan pun mungkin
akan berbeda misalkan di kota jakarta yang padat penduduknya umumnya akan
dikenakan biaya telepon yang lebih mahal permenitnya dbandingkan nomer yang ada
di POC yang sedikit penduduknya. Jadi sekarang ,operator terkadang menyesuaikan
tariff sesuai dengan daerahnya untuk promo-promo tertentu misalnya, walaupun
terkadang metode tariff general masih tetap dilakukan.
Berikut Ada 2 jenis tariff
yang kemudian berlaku pada pelanggan jika dia telah mengaktifkan nomernya tersebut
yaitu:
1. HOME POC
1. HOME POC
Pelanggan akan selalu
dikenakan tariff di daerah mana ia berasal. Misalkan pelanggan melakukan
IR(initial Recharge) di Jakarta , maka ketika pelanggan tersebut pergi ke
bandung dan melakukan voice call maka tariff yang berlaku padanya adalah tariff
Jakarta : Rp X/menit
2.Physical POC
Pelanggan akan dikenakan
tariff sesuai keberadaanya. Contohnya , pelanggan tertentu melakukan IR di
jakarta, kemudian pelanggan tersebut pergi berjalan ke Bandung maka pada saat melakukan voice call misalnya , pelanggan
tersebut akan dikenakan tariff Bandung, dan ketika sedang berada di Purwokerto
maka tariff yang berlaku adalah tariff Purwokerto. Apabila ketiga wilayah
tersebut termasuk dalam satu POC yang sama, maka tariffnya akan seragam. Namun
apabila ketiga daerah tersebut berbeda POC maka tariffnya akan berbeda-beda
dengan catatan ketiga jenis POC tersebut punya nilai tariff yang berbeda pula.
Mari kita coba mengenal
prioritas rating yang umumnya terdapat pada operator telekomunikasi:
1. Additional Offer(AO)
AO dalam kesehariannya kita kenal sebagai paket, dimana ketika kita membeli sebuah paket tetentu dan telah berlaku pada pelanggan, maka tariff yang dikenakan akan sesuai dengan tariff paket tersebut
AO dalam kesehariannya kita kenal sebagai paket, dimana ketika kita membeli sebuah paket tetentu dan telah berlaku pada pelanggan, maka tariff yang dikenakan akan sesuai dengan tariff paket tersebut
2. Price Plan
Bisa dikatakan price plan merupakan tariff yang dikenakan pada pelanggan yang bersifat dasar, dalam artian ketika pelanggan membeli sebuah kartu perdana lalu mengaktifkannya, maka pada kartu tersebut tertanam tariff dasar yang berlaku padanya.
Bisa dikatakan price plan merupakan tariff yang dikenakan pada pelanggan yang bersifat dasar, dalam artian ketika pelanggan membeli sebuah kartu perdana lalu mengaktifkannya, maka pada kartu tersebut tertanam tariff dasar yang berlaku padanya.
3. Market Level
Sebuah mekanisme rating yang
memiliki kekhususan misalkan untuk mengenakan tariff pelanggan yang membeli
campaign tertentu , atau market level ini bisa diset sebagai alternatif tariff
yang berlaku ketika sistem pentarifan pada pelanggan mengalami kegagalan
dikarenakan sistem billing eror.
Dari ketiga jenis rating
tersebut, AO lah yang memiiki prioritas paling tinggi. Ketika pelanggan punya
paket tertentu maka tariffnya adalah sesuai dengan paket tersebut . Jika
pelanggan punya lebih dari satu paket, maka ada juga prioritas diantara AO, jadi
akan ditentukan AO mana yang akan di consume pelanggan saat dia melakukan
Voice, sms, serta koneksi data. Kemudian apabila paketnya telah habis maka
pelanggan dikenakan tariff price plan, dan in case ada error pada sisitem
pentarifan maka pelanggan tersebut dikategaorikan menggunakan market level yang
umumnya memiliki tariff flat dengan harga tariff yang tentunya lebih murah
dibandingkan dengan tariff price plan.